HUBUNGI KAMI

Senin, 30 Agustus 2021

Tari.Fangowai ba Famaola Afo atau dalam bahasa Indonesianya dikatakan “Tari sekapur sirih”











 Tari.Fangowai ba Famaola Afo  atau dalam bahasa Indonesianya dikatakan “Tari sekapur sirih” merupakan tari yang berasal dari Pulau Nias,Sumatra utara dimana tari ini biasanya di tampilkan pada saat penyambutan tamu-tamu besar yang dianggap berpegaruh dalam masyarakat Nias.Biasanya tari famalega bola nafo biasanya di bawakan oleh 6-8 orang para wanita dan ditambah sekitar 4 orang pemain musik.Di dalam tari “famalega bola nafo” para tamu disuguhi nafo atau sirih oleh para penari.

Dan tari yang tidak kalah menariknya dengan tari “famalega bola nafo” adalah tari Ya’ahowu pada masa dulu tari ya’ahowu bermakna sebagai tari penyambutan bagi para tentara yang telah kembali dari medan perang dengan membawa kemenagan.Dan di dalam tari ya’ahowu biasanya hampir sama dengan tari famelega bola nafo dimana penarinya sekitar 6-8 para perempuan Nias dan pemain musiknya sekitar 4 orang.Pada tari ya’ahowu para penari menirukan burung yang lagi terbang di udara dan juga di dalam tari ya’ahowu menirukan bagaimana para pekerja membangun sebuah menara dan dengan penuh ke kompakan.Tapi untuk sekarang ini tari ya’ahowu bermakna sebagai penyambutan tamu-tamu besar yang berpengaruh di nias atau tamu-tamu yang datang dari luar daerah.


Bagi para pembaca mohon koreksi atau penambahan tentang informasi kedua tari tersebut diatas jika seandainya para pembaca tahu informasinya.Salam budaya…



Jumat, 29 Januari 2021

Gunungsitoli: Empat jenazah korban tragedi pesawat Sriwijaya Air SJ 182 telah tiba di Nias, Sumatera Utara, Jumat (29/1/2021).

Gunungsitoli: Empat jenazah korban tragedi pesawat Sriwijaya Air SJ 182 telah tiba di Nias, Sumatera Utara, Jumat (29/1/2021).



 

Gunungsitoli: Empat jenazah korban tragedi pesawat Sriwijaya Air SJ 182 telah tiba di Nias, Sumatera Utara, Jumat (29/1/2021). Jenazah dikirim melalui transportasi laut dan berlabuh di Pelabuhan Angin Gunungsitoli.

Empat jenazah adalah atas nama Arneta Fauzia (39) istri dari Yaman Zai, Zurisya Zuar Zai (8), Umbu Kristin Zai (2), dan Faou Nontius Zai (11 bulan) anak Yaman Zai.

Empat korban meninggal tersebut juga adalah istri dan anak dari Yaman Zai. Saat tragedi mitu, Yaman berada di Pontianak, tidak ikut dalam penerbangan nahas SJ 182.

"Jenazah harus melalui kapal laut dari pelabuhan Sibolga ke pelabuhan Gunungsitoli - Nias mengingat pesawat dari Jakarta ke Nias berukuran kecil," kata Yaman saat ditemui RRI di rumahnya, Nias Utara, Sumatera Utara, Jumat (29/1/2021).

Sehingga, lanjut dia, harus melalui Bandara Udara Internasional Silangit di Siborong-borong.

"Jenazah keluarga saya akan dimakamkan di Desa Siofabanua, Kecamatan Tuhemberua Kabupaten Nias Utara," kata Yaman Zai. 

Masih dalam suasan berduka, Yaman mengucapkan terima kasih Kepada Presiden RI Joko Widodo dan seluruh stakeholder terkait memfasilitasi pemulangan jenazah.

"Sehingga anggota keluarga kami bisa sampai ke rumah duka di Desa Siofabanua, Kecamatan Tuhemberua, Kabupaten Nias Utara. Rencananya, kami akan makamkan mereka tanggal 31 Januari 2021," kata Yaman.